Pages

Sepucuk Surat Untuk Kawanku

Wahai kawanku, mungkin malam ini adalah malam terakhir kita bersama. Tiada lagi hal-hal indah yang akan kita lakukan setelah hari esok. Teringat dulu kenangan di saat kita bersama. Kau gendong aku, aku tak mau gendong kau. Kau peluk aku, aku tak mau peluk kau. Kau senggol aku, aku tendang kau. Sungguh kenangan-kenangan manis itu sulit sekali untukku kulupakan. Ingin sekali rasanya kuulang masa-masa indah itu. Masa-masa dimana kau selalu kusakiti. Dimana lagi nantinya kucurahkan rasa kesalku ini jika bukan pada kau wahai kawanku. Kawan, sepucuk surat kenangan ini kutujukan padamu yang akan menghadapi takdirmu yang telah ditentukan esok hari. Sedih hati ini mendengar dan melihat(hati kok bisa mendengar dan melihat yak) pengorbananmu besok. Tetapi dengan pengorbananmu besok akan menjadi sebuah rezeki bagi kaum-kaum dhuafa. Menjadi suatu berkah juga bagimu yang akan mengorbankan jiwa ragamu demi umat manusia. Allah pasti melihat dan membalas pengorbananmu itu yang tidak ternilai bagimu. Sungguh sedih sekali hati ini untukku menulis sepucuk surat ini. Tetapi aku harus menumpahkan segala curhatan-curhatanku tentangmu dan diharapkan bagimu untuk membaca dan memahami sepucuk surat ini jika memang kau mampu dan sempat. Pastilah saat ini kau sudah pasrah dan berdoa untuk menghadapi takdirmu besok yang merupakan kesedihan sekaligus kebahagiaan bagiku. Aku akan selalu mengingatmu kawanku. Baik-baiklah engkau disisiNya jika memang takdirmu itu berjalan esok. Selalu setiap tahunnya aku bersedih seperti ini dikarenakan aku akan kehilangan dirimu yang kucintai dan kusayangi kawanku. Tenanglah kawan, setelah engkau menjalani takdirmu esok, kita akan berjumpa lagi di meja makan dimana aku akan menikmati masa-masa indah merasakan lezatnya dan empuknya dirimu itu. Setelah itupun kita takkan berpisah tetapi kita akan bersatu di dalam suatu tubuh dimana dirimu takkan terlihat karena dirimu ada di dalam tubuhku. Akan tetapi, pada saatnya kita akan berpisah pula di suatu tempat bernama WC. Disana aku akan mengucapkan perpisahan untuk terakhir kalinya pada dirimu yang terpaksa harus kutinggalkan dan kuhanyutkan demi kebaikan diriku. Sekian sepucuk surat ini kubuat untuk mengenang dirimu... KAMBINGKU.
Selamat Idul Adha bagi para umat muslim sedunia. :)

0 komentar:

Posting Komentar